Selamat datang kembali di Blog JAGO NUSANTARA
Pada
Artikel ini kita akan membahas tentang perkawinan sedarah (Inbreeding) dan
Perkawinan Silang (outbreeding) beserta kelebihan dan kekurangannya. Untuk para
penghobi ayam laga yang ingin berternak maupun khusus untuk beternak tentu
harus mengetahui dua metode ini untuk menentukan arah mana hasil ternak kita akan
dihasilkan. Perkembang biakan antara jantan dan betina apa yang kita pilih
hasil ternakan apa yang kita inginkan akan coba dibahas dalam artikel ini..
silahkan disimak……….
Inbreeding dan Outbreeding Pada Ayam
Dalam berternak
ayam laga tentu kita memilih Pejantan dan Babon yang berkualitas namun untuk
menghasilakan suatu keturunan ayam yang sesuai keinginan kita perlu adanya
suatu metode dan keputusan awal… jika kita ingin menghasilkan ayam aduan yang memiliki
sifat genetic murini dengan indukanya maka kita menggunakan metode kawin silang
sedarah namun jika kita ingin mendapatkan hasil ayam yang upgrade maka kita
memilih metode kawin silang.
Dalam perkawinan
ayam sedarah, hasil genetik anak ayam dari induk atau keturunan ras
murni, sekitar 50-60% anak yang baik akan lahir karena gen dominan dari
induk-ayah akan mampu menekan sifat resesif (sifat yang tidak ada di indukan). Membuat
anak ayam yang dihasilkan menunjukkan ciri khas indukannya. Namun tidak
bisa menghasilkan 100% dari gen indukanya karena masih ada beberapa sifat yang
gen dominan tidak bisa sepenuhnya menekan sifat resesif.
Jika kita melakukan
perkawinan silang ayam dengan babon yang merupakan ayam hibrida atau ayah yang
merupakan ayam hibrida. Dicampur dengan Pejantan ayam yang masih memiliki
satu darah. Akan memberikan sekitar 20 - 30% gen yang baik untuk anak ayam
karena akan ada gen dominan dari pihak Pejantan Atau satu sisi Pejantan
untuk menekan sifat inferior dari sisi yang berlawanan.
Kalau kita
campurkan dengan indukan Pejantan - Babon yang sama-sama ayam hibrida akan
menghasilkan sekitar 10 - 20% anak yang baik karena tidak ada gen dominan yang
dapat menekan gen resesif. Oleh karena itu, sifat gen akan menyebar,
mungkin hanya ada 1-2 ayam yang baik, atau mungkin tidak ada ayam yang baik
sama sekali.
Sistem perkawinan dapat dibagi menjadi dua jenis.
1. Perkawinan Sedarah (Inbreeding)
Percampuran antar saudara, seperti Pejantan campuran/Babon campuran/anak
ayam yang lahir dari Indukan yang sama bercampur (saudara kandung)/anak ayam
yang lahir dari Pejantan yang sama tetapi berbeda Babon atau Babon yang sama
tetapi berbeda Pejantan. Kawin galur
(Line breeding) untuk mendapatkan ayam ras harus disilangkan minimal 3 - 4
generasi.
Untuk lebih
jelasnya pahami gambar dibawah ini :
Perkawinan
sedarah (Inbreeding)
Kelebihan kawin sedarah ayam
- punya ayam ras (Long Lao) menurunkan sifat unggul
- dapat memilih sifat buruk dari saudaranya, seperti mental yang buruk
- mampu mewariskan keturunan (rasisme, bakat, pikiran) ke generasi berikutnya juga
- mampu mewariskan keturunan gen secara konsisten
Kelemahan kawin sedarah ayam
- pertumbuhan yang buruk
- sistem reproduksi yang buruk
- resistensi penyakit yang rendah
- kematian yang tinggi
- lebih sedikit peluang untuk mendapatkan ayam pintar
Inbreeding
menghasilkan mewariskan genetik unggul dari indukan generasi pertama dengan melalui
proses 3-4 generasi selanjutnya. Jika kita ingin mendapatkan ayam aduan yang mirip
atau identik dengan ayam indukan kita saat ini berarti yang akan mewarisi sifat
tersebut adalah cucu ataupun cicit dari ayam indukan ayam yang diternak semula.
Kelemahan
inbreeding memang sering terjadi, seperti ada anak ayam yang pertumbuhanya
lambat, ada anak ayam yang cacat, mudah terserang penyakit.
2. Perkawinan Silang (outbreeding)
Ini adalah perkembangbiakan
indukan yang tidak memiliki ras tau keturunan yang sama satu sama lain, tidak
ada hubungan darah atau dari spesies yang sama, seperti breed Thai Panat
breed Thai Trat Atau breed yang berbeda, seperti breed Thailand, breed
Vietnam, breed Burma, breed Vietnam, dll.
Untuk lebih
jelasnya silahkan memahami gambar dibawah ini :
Persilangan
(Outbreeding)
Keunggulan kawin silang ayam
- Mendapatkan ayam hibrida yang terlihat lebih baik dari induknya. (Tapi harus lahir dari perkawinan antara orang tua murni saja)
- Pertumbuhan yang baik
- Kesuburan
- Resistensi penyakit yang tinggi
- Mortalitas rendah
- Kesempatan untuk mendapatkan ayam yang sangat baik
kelemahan kawin silang ayam
- Gen asli telah hilang (bakat).
- Keragaman genetik
- Sulit untuk direproduksi dengan kualitas baik semua
Perkebangbiakan ayam laga dengan
kawin silang atau outbreeding ini memang mampu menghasilkan kualitas ayam yang
lebih baik dari induknya namun tidak semua dari anak ayam tersebut akan
berkualitas baik, hanya mungkin ada 1 – 2 ekor saja atau bahkan sama sekali
tidak ada. Ayam hasil outbreeding ini memiliki pertumbuhan yang baik, tahan
penyakit, kematian rendah.
Demikianlah artikel tentang perkawinan
ayam laga dengan inbreeding dan outbreeding. Semoga rtikel ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan jika ada salah mohon diberi masukanya…….… akhir kata,
Thanks For Reading… Salam Guyub !!
0 Komentar